Rabu, 19 Januari 2011

nirwana

Penderitaan berawal dari persepsi yang salah atau avidya , persepsi yang salah dapat terjadi di dalam diri dan diluar diri kita dan itulah penyebab ketakutan , kekerasan dan kebencian. Sehingga menghilangkan persepsi yang salah adalah jalan menuju kedamaian .
Jika kita melihat lebih dalam lagi , persepsi keberadaan dan ketidak beradaan , hidup dan mati , datang dan pergi adalah persepsi yang salah , jika kita menyadari kenyataan lebih dalam lagi kita akan mengetahui bahwa sebenarnya kita terbebas dari kelahiran dan kematian , dari datang dan pergi dari keberadaan dan ketidakberadaan.
Jika kita takut akan kematian , semua itu karena kita salah mengartikan mengenai kematian karena sebenarnya tidak ada kelahiran dan kematian , seperti saat kita melihat awan dan kita pikir bahwa awan adalah keberadaan dan disaat awan berubah menjadi hujan  kita tidak bisa melihat awan lagi sehingga timbul persepsi bahwa awan sudah hilang.
Tapi lihatlah lebih dalam lagi , kita akan melihat awan di dalam hujan , karena tidak mungkin awan itu lenyap , awan bisa berubah menjadi hujan  salju dan juga es , tetapi awan tidak bisa lenyap dan  persepsi tentang kematian tidak bisa diterapkan dalam realitas karena semua itu adalah transformasi , perubahan bentuk yang didalamnya terdapat keberlanjutan. Ini semua bukanlah sebuah kematian , karena mati adalah dari keberadaan menjadi ketidakberadaan
Semua persepsi yang salah harus dilenyapkan dengan memandang dan mengamati lebih dalam lagi ke dalam diri , disaat semua itu lenyap kita akan terbebas dari ketakutan yang merupakan fondasi dari kebahagiaan sejati.
Nirvana bukanlah sesuatu yang kita dapatkan di masa depan karena nirvana adalah kemampuan kita dalam melenyapkan persepsi yang salah dan kata lain untuk nirvana adalah kebebasan , terbebas dari persepsi yang salah sehingga saat bertemu dengan realita tidak akan timbul persepsi tetapi yang muncul adalah kebijaksanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar