Rabu, 26 Januari 2011

Bhagavadgita



Sesungguhnya bagavdgita merupakan sebuah “nyanyian suci”seperti dikatkan oleh Sir Edwin Arnold dalam terjemahanya kedalam bahasa inggris “the song celestial” (nyanyian sorga) atau oleh Edward J.Thomas “The song of the lord” (nyanyian tuhan) . Nyanyian suci ini di gubah dalam benutk syair dalamm bahasa sansekertayang sederhana tapi indah, melukiskan suatu dialog tentang ilmu pengetahuan budi pekertidengan unsur-unsur dramatis  antara teman seperjuangan hidup dengan temannya. antara seorang Siswa dengan Gurunya, antara Arjuna dengan SriKrisna.
Lebih jauh para cendikiawan barat menyatakan bahwasanya Bhagawadgita,dilihat dari ajarannya tidak ubahnya dengan ‘new Testament’. Memang benarlah anggapan ini, sebab bagi umat yang beragama Hindu Bhagawadgita adalah sebuah kitab suci yang mendukung dalam dirinya ajaran –ajaran kebenaran yang hakiki.
kitab suci bhagawadgita terdiri dari 700 sloka dalam 18 Bab, yang dalam garis besarnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian  I - VI melukiskan disiplin kerja tanpa mengharapkan buah hasilnyadan sifat jiwa yang ada dalam badan kita ini.bagian kedua Bab VII – XIImengutarakan disiplin ilmu pengetahuan dan kebaktian kepada Brahman yang maha Esa. dan bagian ketiga Bab XIII – XVIII menguraikan kesimpulan daripada kedua bagian yang terdahulu dengan disertai disiplin pengabdian seluruh jiwa – raga dan kegiatan kerja untuk dipersembahkan kepada Brahman yang kekal abadi.keselurhan isi kitab bhagawadgita ini adalah merupakan bagian daripada Bhishmaparva (yaitu buku keVI epos Mahabarata, yang merupakan yang meruakan kitab suci Veda yang ke-V setelah rigveda,Samaveda, Yayurveda dan Atharvaved). yakni Bab-bab XXIII – XL Bhismaparva tersebut.dilihat dari segi konstruksi bahasanya dan referensi yang digunakan dalam dialog antara Arjuna dan Sri Khirsna dalam kitab suci ini. para cendikiawan berpendapat bahwa kitab suci Bhagavadgita disusun jauh sebelum tahun masehi. lebih-lebih ia merupakan bagian dari epos besar Mahabharata, yang menurut para ahli orisinilnya lahir pada tahun 450 – 400 sebelum masehi,maka orisinal Bhagadita sudah tentu lahir pada tahun-tahun itu juga.( lihat Ch. larssen: INDISCHE ALTERTHUM SKUNDE ).
Disimpulkan dari pendapat-pendapat para sarjana dan cendikiawan baik dari barat maupun dari timur,bentuk dan isi dari kitab suci Bhagavadgita yang merupakan bagian dari epos besar mahabharata,yang sekarang ini, adalah hasil pemikiran dan visi religi Hindu antara tahun 400 sebelum masehi dan tahun 400 sesudah masehi, dan tidak mungkin sebelum dan sesudah jangka waktu tersebut. Seperti halnya epos besar Mahabharata, para ahli sejarah dan agama bersama-sama menyimpulkan bahwasanya  kitab suci Bhagavadgita  adalah ciptaan bagawan vyasa yang dengan mata kepala sendiri ikut menyaksikan peperangan hebat di medan kuruksetra antara balatentara korawa dan pandawa dan juga menyajikan dialog antara Arjuna dan Sri Krisna yang menjadi intisari pemikiran dalam kitab ini.Bagawan Vyasa yang nama lengkapnya adalah krishna dvaivayana vyasa adalah seorang resi, murni seorang pengarang, penyair,penyusun dan pencipta ajaran-ajaran suci dan keagamaan. Brahma sutra yaitu kitab suci tentang Brahman yang absolute juga adalah buah ciptaan bagawan vyasa.
sejak Sankaracharya hingga diabad ke-VIII tahun masehi (788-826) sampai jaman sekarang ini sudah banyak ahli falsafah dan agama memberikan tafsir mereka terhadap kitab suci Bhagavadgita antara lain :Ananda Jnana,Ramananda,Yamunacharya,Ramanuja (788-1137), Madhva (1199-1276). Nimbarkadan Vallabhacarya,Sridaraswami,dan Anandagiri serta sampai abad ke-XX yaitu yogi Sri Aurobindo (penganjur kesatuan dunia dan kemanusiaan) dan Mahatma Gandhi ( pelopor perjuangan kemerdekaan tanpa kekerasan : ahimsa). dari ahli tafsir yang klasik,yang terkenal dan paling penting adalah Sankaracharya,dan Madhvamasing-masing sebagai pemimpin ajaran Advaita (non dualisme),Vishishtadvaita (non dualismeyang lebih spesifik) dan Dvaita (dualism). dilihat dari segi metodologidan epistemologipenafseran bhagavadgita oleh Sankaracharyalebih condong kepada falsafah, sedangkan Ramanuja dan Madvhamenafsirkan Bhagavadgita dengantekanan kepada soal-soalketuhanan yang raligius. hal ini dapat dimaklumi,sebabdijamanya Sankaracharya masih hidup, kehudupan keagamaan terancamoleh adanyakekacauan pengertian tentang kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa dan persembahan ritulkepada dewata di kayangan.
Dari segi falsafah, penafsiranBhagavadgitaoleh sankaracharya adalah bermutu sangat tinggi,tetapi Bhagavadgita bukanlah semata-mata suatu naskah falsafah, melainkansebuah kitab suciyang merupakan dhrma sastra (buku petujukuntuk berbuat yang benar). inilah yang ditafsirkan oleh Ramanuja dan Madva.di tinjau darikeseluruhannya, tidaklah banyak adegan-adeganyang terlukiskan secara dramatis dalam kitab suci Bhagavadgita ini.Sri Krisna dan Arjuna, dimana Sri Krisna bertindak sebagai Guru spiritual yang Sucidan Arjuna sebagai penganut ajarannya yang setia :Engkau adalah bapak dari yang bergerak dan yang tiada, tujuan memuja,guru yang mulia,tiada bersanya(XI.43)dan lagi: Hatiku lemah,pikiranku kacau balau tentang tugas dan kewajiban,dan bertanya pada-Mu,terangkanlah padaku dengan pasti mana yang lebih baik, aku muridmu,pada-Mu aku berlindung,tunjukan pada ku!”(II.7).dan sebaliknya sri Krisna menyatakan Dirinyasebagai Avatara yang telah bersatu dengan Brahman, Jiwa yang kekal abadi: terbebas dari hawa nafsu, takut, dan benci bersatu dan berlindung pada-ku,dibersihkan oleh kesucianbudi-pekerti,bayak yang telah mencapai diri-Ku (IV.10).
Bhagavadgita adalah mutiara dari semua bentukdan aliran falsafahdan agama yang terdapat dalam kepercayaan hindu, mengandung kebenaran metaphisika dalam berbagai aspeknya serta mengemban tiap bentuk pemikiran,pelaksanaan dan disiplin agama. ia merupakan synthesedan toleransi terbesar dari bebagai aliran pemikiran. Tuhan adalah tidak terbatas, demikian pula tidak terbatasnya aspek-Nya. oleh karenanya tidak pula terbatas jalan untuk mencapai-Nya.seprti apa yang telah dinyatakan oleh Sri Krisnakepada Arjuna:”Jalan manapun ditempuh manusia kepada-Kusemuanya Ku terimadari mana-mana merka menuju jalan-Ku, oh Parta”(IV.11).
Justru karena ia merupakan synthesedan toleransi yang terbesarlah maka bagi pemikiran barat Bhagavadgita kelihatanya agak ganjil, sebab cara pelasanaanya diserahkan kepada pilihan seseorang. lebih ganjil lagibagi pandangan barat,dimana dalam masyarakat hindu yang tertuntun rapi namun setiap orang mencari jalanya sendiri untuk member artikepada hidupnya dan untuk melepaskan  dirinya dari belenggu karmapala di dunia inidengan jalan kerohanian yang dimilikinya namun demikian bhagavadgita menekankan ilmu pengetahuan tentang jiwaatau Tuhan yang maha Esa, yang merupakan tujuan terakhir dari hidup ini. sebab semua agama semua ajaran kebajikan dan semua etika moralbersumber pada jiwa atau Tuhan Yang Maha Esa itu.tidak ada suatu agama yang mengatasinyadan tidak suatu agamapun akan mempunyai arti kalau tidak bias menolong kemanusiaan untuk mengangkat kesadaranya di dalam suatu konflik baathin kalau Tuhan Yang Maha Esa tidak menyinari jiwanya. maka itu sebagai pesan terakhir Sri Krisna berkata kepada Arjuan :”Pusatkan pikiranmu kepada-Ku,berbakti kepada-Ku,sembahlah Aku,engkau akan tiba pada-Ku,Aku berjanji setulusnya kepadamu sebab engkau Ku-kasihi.setelah meninggalkan tugas kewajiban semua datanglah hanya kepada-Kuuntuk perlindungan,janganlah berduka,sebabaku akan bebaskan engkau dari segala dosa”(XVIII.65 dan 66).karena itu pulalah Bhagvadgita juga disebut Upanishad,yaitu ilmu pengetahuan tentang Brahman Yang Maha Esa.tetapi mebaca Bhagavadgitaharuslah disertai oleh sembahyang-meditasidan pengalaman spiritual. salah satu dilupakandari padanya untuk meresapkanBhagavadgitatidaklah ada artinya.disiplin budi adalah merupakan suatu keharusan,sine quo non.berkatalah Sri Krisnakepada Arjuna :’Orang aarif bijaksan melihat semuanya sama baik Brahman budiman dan rendah hati, maupun seekor sapi,gajah dan anjing ataupun orang hina-papa tanpa kasta”.(V.18).dari pandangan yang suci inilah terlahir rasa persaudaraan diantara sesame manusia,rasa kasih saying diantara sesame mahluk semua, karena sadar bahwa Tuhan bersemayam dalam badan-jasmanitiap manusia:’Tuhan yang berdiam di hati setiap insane menyebabkan mereka semua berputar,oh Arjuna,beredar dengan prisip kekuatanmaya-Nya,seolah-olah beredar diatas mesin belaka”(XVIII.61)
Sesungguhnya Bhagavadgita mengajarkan agar mampunyai pandangan dalam hidup ini, yaitu bahwasanya nilai kehidupan seseorang hendaknya dilihat dari segi betapa svadharma yang ada padanya dilaksanakanya selama ia masih berada ditengah-tengah masyarakatnya. Svadhrma atau tugas-kewajibanhidup untuk mencapai kebenaranseseorang membedakan ia dari orang lainya, dan perbedaan initidak terletak pada kekayaan harta bendanya,kelahiranya,atau tingkatan pangkat jabatanya yang ia pangku selama ini. Perbadaanini,menurut Bhagavadgita terletak pada :kebaktianya terhadap tuhanya, Nusa-bangsanya,dan mayarakat-lingkungannya. Bhagavadgita memberi jalan kepad kita untuk berbakti, yang boleh dipilih menurut kemampuan dan kesadaran kita masing-masing, yaitu dengan jalan yoga biasa,dengan jalan ilmu pengetahuan,dengan jalan meditasi,dengan jalan tindakan(kerja) tanpa mengharapkan hasil keuntungan dan dengan jalan kedamaian hati.tapi jalan manapun yang akan ditempuh “kerja harus tidak dilaksanakan sebagai suatu dosa” dan “melakukan upacara ,sedekah dan tapbbrata jangan diabaikan “ (XVIII.3)
tindakan (kerja) apapun yang kita laksanakan haruslah ditujukan kepada kebaktian kepada Tuhan pensuci karmapala kita dimasa yang yang lampau: “Dia yang bekerja mempersembahkan kerjanya kepada Brahman,tanpa motif keinginan apa-apa tidak terjamah oleh dosa-papa,bagaikan air meluncur didaun teratai”(V.10) dengan perasaan yang lapang, terlepas dari dosa papa,hawanafsu,kemarahan dan kelobaan, tiada lagi memiliki perasaan “Aku”dan “Punjaku”kita bias mencapai kedamaian alam jiwa kita.seperti kata Sri Krisna kepada Arjuna:”orang yang mengenyahkan semua nafsunya dan melangkah bebas tanpa keinginan enyah dari perasaan “Aku”dan “punjaku” mencapai kedamaian dalam jiwanya”(II.71).
dalam hidup yang serba sulit,penuh dengan tragedy dan dilemma yang mematahkan semangatjuang hidup seseorang, tidak jarang tempat berkonsultasi dan mohon perlindungan dibutuhkan secara mutlak, seperti halnya Arjuna tatkala menghadapi konflik jiwa, dimana ia diharuskan membunuh sanak keluarganya, saat hatinya merasa lemah,pikiranya kacau balau,ngeri dan sedih memikirkan akibat kemusnahan perang yang dihadapinya. berkatalah Sri Krisna menenangkan pikiran Arjuna:”Engkau berduka bagi mereka yang tak patut kau sedihi, namun engkau bicara tentang budi pekerti,orang budimantidak akan bersedih baik bagi yang hidup maupun yang mati.setelah memakai badan ini dari masa kecil hingga muda dan tua,demikian jiwa berpindah kebadan lain. ia yang budiman tidak akan tergoyahkan.(II.11 dan 13).
itulah sebabnya kitab suci Bhagavadgita ini dimulai dengan suatu adegan yang melukiskan duabesar bersenjata lengkap siap untuk bertempur di medan kuruksetra.diman Arjuna disertaioleh Krisna sebagai pengemudi keretadan guru spiritualnya sedang mengadakan inspeksi kesiap siagaan pasukanya. kekejaman perang dan terror kematian terbayang dalam pikiran Arjuna yang menyebabkan ia menggigil bukan karena takut tapi disebabkan oleh rasa duka dan dosa yang mendalam.mengetahui perasaan Arjuna yang demikian Sri Krisna berkata “Dari mana datangnya duka dan rendah hati ? pada saat-saat kritis seperti ini ,semangat bukan orang ksatrya,tidak luhur dan memalukanoh Arjuna”(II.2) kesan yang pertama yang ditimbulkan oleh ucapan Krisnabuat pertamakalinya buat Arjuna adalah suatu tanda Tanya,bagaimana seorang guru spiritual agung menganjurkan kekerasan perang ?tetapi setelah kita melanjutkan membaca akan kita temukan intisari kebenaran suci yang oleh Krisna diajarkan kepada Arjuna.bahwasanya untuk mencapai hidup yang kekal –abadi dan kedamaian yang langgeng orang harus menempuh jalan menuju pemutusan pikirankesucian, bertindak tanpa mengharapkan pahala keuntungan kerja dan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan yang maha tau :Inilah tingkat kesulitan,Oh parta,dia yang telah mencapai tingkat iniwalau maut tiba,tiada tiada bingung dan mencapai nirwana bersatu dengan Brahman”(II.72).
bila direnungkan dalam-dalam adegan yang melukiskan dua pasukan yang sedang berhadap-hadapan siap untuk bertempur, yaitu kurawa dibawah pimpinan Duryodana dan sekutunya di satu pihak dan pandawa dibawah pimpinan Arjuna dan sekutunya dilain pihak maka kita dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh Krisna “badan ini dinamakan Kshetra”yaitu suatu medan, lapangan dimana segala peristiwa berlangsung. bukankah medan kuruksetra, di atas lapangan mana kedua belah pasukan siap bertempur juga merupakan suatu simili(pebandingan) yang luar biasa dalam artinya? medan kuruksetra yang dilukiskan oleh Bagawan Vyasa dalam kitab suci Bhagavadgita ini tidak dapat disangsikan lagi arti kiasannya selain badan jasmani kita ini dimana naluri dan watak manusia yang lebih rendah, serta naluri dan watak manusia yang lebih luhur selalu berjuang mengatasi satu sama lain, yang tidak ubahnya dengan peperangan yang lazim kita kenal selama ini, kedua pihak yang dilukiskan dalam peperangan ini tidak lain daripada kekuatan jahat (yang mewakili hawa nafsu, loba, dansebagainya) melawan kekuatan mulia (suci hati,tanpa egisme dansebagainya)yang harus kita sadari.perbandingan (simili) yang besar ini ialah melukiskan bahwasanya Duryodana adalah merupakan kekuatan-kekuatan jahat yang ada pada diri kita ini dan Arjuna mewakili kekuatan-kekuatan mulia sedangkan Krisna merupakan jiwa yang bersemayam dalam diri setiap manusia makaitu Krisna menganjurkan  Arjuna untuk melawan kekuatan-kekuatan jahat ini “Bila hanya untuk memuaskan rasa ke-Aku-anmu engkau berpikir, aku tidak mau bertempur, ini adalah keputusan yang sia-sia, sifat prakriti akan memaksa dirimu “(XVIII.59). sebabKrisna sendiri tahu bahwa Arjuna sendiri merupakan perwujudan daripada naluri dan watak yang mulia, yaitu prakriti yang dikuasai oleh sattvika. 
untuk menaklukan kekuatan jahat yang ada dalam diri kita ini Bhagawadgita mengajarkan kita supaya melaksanakan yoga. Yoga dalam arti yang sederhana adalah bersatu dengan Tuhan dengan jalan mendisiplinkan diri untuk mencapaiNya.dan Bhagavadgita sendiri adalah merupakan buku petunjuk yang praktis untuk melaksanakan yoga ini. terpisahnya jiwa kita dengan jiwa (Atman) yang langgengdan terbatasnya jiwa kita ini oleh badan jasmaniyang memisahkan diri kita dengan tuhan(Brahman)adalah disebabkan oleh ketidak tahuan kita yang dibungkus olehke-aku-an kita sendiri. hal ini harus kita sadaridan satu-satunya jalan untuk kesadaran tersebut adalah yoga.sebenarnya kata yoga tersebut berarti jalan, dan agama hindu menagkui segala jalan yang ditempuh untuk bersatu dengan Tuhan, namun demikian jalan utama  untuk mencapainya adalah yoga ,
yaiu yang sebut : jnana yoga (jalan ilmu pengetahuan)
                            karma yoga ( jalan tindakan kerja )
                           Bhakti yoga (jalan kebaktian dan kasih sayang )
Kulminai (puncak tertinggi)dari yoga ini tiba pada satu titik dimana seperti di katakana oleh Krisna “dengan segera ia menjadi orang yang berjiwa kebenaran dan mencapai kedamaian yang kekal abadi, ketahuilah wahai Kuntiputra,dengan pasti penganut-penganutKutidak akan termusnahkan”(IX.31).yang mengantarkan orang ketujuan yang tertinggi bersatu dengan tuhan.
dengan jalan melaksanakan yoga, orang akan menemukan mutiara-mutiara kebajikan dan etika moralyang dengan indahnya dilukiskanoleh Bhagavadgita dalam Bab percakapan ke-dua dengan judul ‘samkhya yoga’. Bagi penganut ajaran Bhagavadgita,kepada mereka yang hendak menempuh kehidupan baru untuk berumah tangga beberapa hari sebelum upacara perkawinan diharuskan membaca dan meresapkan benar-benar akan arti Bab samkhya yoga ini untuk dipetik nilai-nilainya yang mulia.


betapa tidak sebab bhagavadgita mengajarkankepada kita bahwasanya etika moral dan kerohanianadalah hal yang bersifat universal, sama dengan alam kosmos ini yang bukan suatu ilusi (maya) belaka melainkan suatu kenyataan hidup yang mengalir dan tumbuh dari dari alam semesta itu sendiriyang dinamakan Prkritiyang berpangkal dari Brahman, hidup membesar dan kemudian menemui keasriannya, dahanya tumbuh ke atas dan ke bawah di besarkan oleh Guna.objek indria sebagai kuncupnya dan akarnya menyebar kebawahmenumbuhkan kegiatan kerja dalam dunia manusia, bentuknya tidak dapat dibayangkan disini,pucuk batang dan pangkalnya juga tiada ;setelah menumbangkan astawa yang berakar kuat ini dengan memakai kapak ketidak terikatan kerja” (XV.2 dan 3),

demikianlah etika moraldan kerohanian dilukiskan oleh Bhagavadgita sebagai sebatang pohon spirituil Astawa secara alegoris menggambarkan organism kehidupan yang berakar  di atas dan berdahan, ranting dan daun di bawah.
bagi Bhagvadgita manusia ideal didalam dunia ini  ialah ia yang berbudi pekerti harmonis yang aktif bekerja bagi kemanusiaan, yang berusaha keras bagi emansipasi jiwanya, memiliki ilmupengetahuan tentang atman(jiwa) dan berbakti kepada Tuhan.
Dia yang seperti inilah yang akan mencapai tujuan tertinggi yaitu pelepasan atau Moksha,terbebas dari siklus kelahiran dan kematian yang berarti berakhirnya segala kepahitan dan  kedukaan hidup. itulah yang disebut nirwana! kata Krisna kepada Arjuna  ;” Ia yang menemui kebahagiaan pada dirinya, tenteram pada dirinya,cahaya pada dirinya, yogi yang beginilah yang menjadi suci, memasuki nirwana bersatu dengan ilhi”…

Rabu, 19 Januari 2011

nirwana

Penderitaan berawal dari persepsi yang salah atau avidya , persepsi yang salah dapat terjadi di dalam diri dan diluar diri kita dan itulah penyebab ketakutan , kekerasan dan kebencian. Sehingga menghilangkan persepsi yang salah adalah jalan menuju kedamaian .
Jika kita melihat lebih dalam lagi , persepsi keberadaan dan ketidak beradaan , hidup dan mati , datang dan pergi adalah persepsi yang salah , jika kita menyadari kenyataan lebih dalam lagi kita akan mengetahui bahwa sebenarnya kita terbebas dari kelahiran dan kematian , dari datang dan pergi dari keberadaan dan ketidakberadaan.
Jika kita takut akan kematian , semua itu karena kita salah mengartikan mengenai kematian karena sebenarnya tidak ada kelahiran dan kematian , seperti saat kita melihat awan dan kita pikir bahwa awan adalah keberadaan dan disaat awan berubah menjadi hujan  kita tidak bisa melihat awan lagi sehingga timbul persepsi bahwa awan sudah hilang.
Tapi lihatlah lebih dalam lagi , kita akan melihat awan di dalam hujan , karena tidak mungkin awan itu lenyap , awan bisa berubah menjadi hujan  salju dan juga es , tetapi awan tidak bisa lenyap dan  persepsi tentang kematian tidak bisa diterapkan dalam realitas karena semua itu adalah transformasi , perubahan bentuk yang didalamnya terdapat keberlanjutan. Ini semua bukanlah sebuah kematian , karena mati adalah dari keberadaan menjadi ketidakberadaan
Semua persepsi yang salah harus dilenyapkan dengan memandang dan mengamati lebih dalam lagi ke dalam diri , disaat semua itu lenyap kita akan terbebas dari ketakutan yang merupakan fondasi dari kebahagiaan sejati.
Nirvana bukanlah sesuatu yang kita dapatkan di masa depan karena nirvana adalah kemampuan kita dalam melenyapkan persepsi yang salah dan kata lain untuk nirvana adalah kebebasan , terbebas dari persepsi yang salah sehingga saat bertemu dengan realita tidak akan timbul persepsi tetapi yang muncul adalah kebijaksanaan.

Jumat, 14 Januari 2011

ruang di hati...

ada sebuah ruang di hatiku..
dimana pintunya selalu terbuka..
dan dari jendelanya kau bisa melihat apa yg ada diluar sana..
baik itu keindahan..maupun keburukan..
...
sebuah ruang..
lengkap dengan sebuah meja besar..
dan tempat duduk yang selalu akan bertambah saat yang terakhir kosong diduduki..
...
usah kau heran..
jika meski dudukan itu kosong..
namun didepannya aku selalu menyiapkan secangkir hangat teh atau kopi.. dan beberapa cemilan..
kusediakan itu.. untuk mereka.. "Friends I've Never Met"
untuk teman2..yang belum pernah bertemu..
....

(^-^)..

...
entah bagaimana harus kukisahkan ini padamu..
tentang sebuah rasa..yang adalah cinta..
menjelma dalam sebuah persahabatan dan persaudaraan..
bahkan ketika kehadiran itu tak pernah menyapa dalam dunia nyata..
seolah ada...dan tiada..
...
dunia yang begitu maya..
dimana sapaan mungkin hanya sebatas untaian kata yang indah..
pun hanya tertahan pada getarnya nada pada suara di seberang lautan..
seolah dekat..seolah jauh..
namun kisah itu nyata..tergoreskan dalam kitab kehidupanku...
...
berartikah bagimu..? aku tak tahu...
berartikeh bagiku...? kau pun mungkin pernah meragukannya..
sebuah kehadiran yang tanpa nama..
sebuah kehadiran yang seolah tanpa jejak..
namun kupastikan padamu..
cahaya cinta ini menembus segala batas yang ada..
melampaui maya.. melampaui nyata...
menembus jarak antara ruang dan waktu...yang mgkn terciptakan diantara kau dan aku..
...
dan saat cinta itu terciptakan diantara kita..
meski seolah hanya terbisikkan diantara bayang2 senjamu..
semua itu nyata adanya.. dan terlukiskan sedemikian indahnya di ruang ruang hatiku..
meski sekalipun kau belum pernah datang langsung dan duduk didalamnya..
...
bagaimana mungkin..
kukatakan kau tak ada..
sedangkan hatiku telah terisi oleh ribuan makna yang kau tuliskan pada kata2mu..
bagaimana mungkin..
kukatakan kau tak nyata..
sedangkan kepergianmu seolah menyayat perih pada sudut kerinduan di hatiku..

...
namun semua indah adanya..
karena kutahu..kepergian itu hanyalah bentuk dari keegoisan hatiku untuk ingin bersama kehadiranmu..
karena kutahu..sejak mulanya kau sesungguhnya tak pernah datang dalam wujud hadirmu..maka saat kau pergipun..sesungguhnya kau tak juga pergi...
karena kutahu... cahaya cinta itu selalu ada..tak pernah datang..tak pernah pergi.. hanya berdiam..
...
ah..
ini adalah sebuah rasa yang istimewa..
ribuan kata pun tak akan sanggup lukiskan keajaiban yang tersimpan didalam keistimewaannya...
sebuah rasa yang adalah cinta...
untukmu..
friends i've never met..
teman2..yang belum aku temui...
...


_/\_♥



jangan kau ragukan..

betapa ketulusan cinta itu ada diantara aku dan kau..
maka jangan kau heran..
jika saat kau datang..aku akan memanjakanmu..
dan saat kau pergi..aku tetap akan mengantarmu dalam senyuman..
karena cintaku...melampaui batas kehadiran..


***

mari masuklah..

LAKI-LAKI BERISTRI EMPAT

Seorang laki-laki mempunyai empat orang istri;
istri pertama : sudah tua, jelek dan sudah jarang mendapat perhatian,
istri kedua: agak cakep dan agak diperhatikan,
istri ketiga: lumayan cakep dan cukup diperhatikan dan
istri yang keempat : sangat cakep dan sangat diperhatikan dan disanjung-sanjung serta diutamakan

Saat laki-laki itu mau meninggal dipanggilah istrinya satu persatu. Dipanggilah istri yang ke-4 dan ditanya " maukah ikut menemaniku sampai ke alam kubur...? i istri ke-4 menjawab " Sorry, cukup sampai di sini saja, ku ikut denganmu".
Kemudian dipanggilah istrike-3 ditanya hal yang sama, maka dia jawab " sorry saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat saja dan kalaupun sempat sampai depan pintu rumah saja".
Selanjutnya istri yang ke-2 dan ditanya hal yang sama, dijawab " baik saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu Good bye".
Sang suami sungguh kecewa mendengar itu, tetapi inilah kenyataan kehidupan menjelang ajal.
Lalu dipanggilah istri pertama ditanyakan perihal yang sama, si suami tidak menyangka atas jawaban istrinya " aku akan menemani kemanapun kamu pergi dan tetap setia mendampingimu"

Mau tau apa dan siapa istri yang pertama sampai ke-4 itu...?

Istri ke-4 adalah Harta, kekuasaan dan kekayaan, dia meninggalkan jasad kita ketika kita meninggal.
Istri ke-3 adalah teman-teman kita yang hanya mengantar jasad kita hanya sampai ke kamar mayat ataupun rumah duka saat disemayamkan.
Istri ke-2 adalah keluarga dan saudara dan temen-dekat kita yang akan mengantar sampai di kuburan dan meninggalkan kita pada saat kita dimasukkan ke dalam liang kubur dan ditutupi tanah.
Istri yang pertama adalah amal perbuatan kita........

Selamat merenung Sobatku semua......

Salam Damai Selalu.....!!!!!

Kamis, 13 Januari 2011

fakta ilmiah mahabarata

# Epos Mahabarata
Kisah ini menceritakan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam memperebutkan takhta kerajaan. Menurut sumber yang saya dapatkan, epos ini ditulis pada tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya. Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi pada masa ±5000 tahun yang silam.
Buku ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun yang membuat orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Padahal jika dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang sebegitu besarnya.

Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir! Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat.

Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup wuuus..wuuus.. disertai dengan debu pasir. Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh, bumi merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.

Jika akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu radioaktif.

Gambaran yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 antara Rama dan Rahwana lebih membuat orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke ketiga kota pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.

Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini, diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR!!

Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini?

Namun selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.

Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.

# Penelusuran fakta ilmiah
Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju pada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.

Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini manusia (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).


Dalam suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu.

Yang membuat orang tidak habis pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu?

Ada beberapa penelitian yang berusaha menguak tabir misteri kehidupan manusia di masa lampau ini. Tentang bagaimana kehidupan sosial hingga kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa waktu belakangan banyak hasil penelitian yang mengejutkan. Dan dari berbagai sumber yang telah saya pelajari, secara umum penggambaran melalui berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan beberapa bahan kajian yang menarik, antara lain adalah:

Permulaan sebelum dua milyar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini teryata telah terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang pernah terjadi.

Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30.000-15.000 SM). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).

Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.

Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.

Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir (Foto: relief jenis pesawat di Piramida Mesir di bawah ini) dan Amerika Selatan.
Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.

Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.

Bukti ilmiah peradaban Veda. Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun.

Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah.

Dari buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya merupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah tersebut.

Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip dharma.

Perang Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin menentukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

* Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM
* Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
* Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM
* Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
* Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM.

Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi.

* Kota kuno Dvaraka. Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine archaeology” dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.

* Sungai Sarasvati. Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra.

* Jembatan Alengka. Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar 1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng.

Fakta Ilmiah Adanya Perang Mahabharata (Perang Nuklir Zaman Prasejarah?)
Fakta Ilmiah Adanya Perang Mahabharata (Perang Nuklir Zaman Prasejarah?)
Fakta Ilmiah Adanya Perang Mahabharata (Perang Nuklir Zaman Prasejarah?)
Foto: Sri Rama Bridge hasil pantauan NASA

Citra dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut) dengan lebar hampir 100 m.
Tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.

Fakta Ilmiah Adanya Perang Mahabharata (Perang Nuklir Zaman Prasejarah?)
Foto: Peta Oklo, Republik Gabon

Fakta Ilmiah Adanya Perang Mahabharata (Perang Nuklir Zaman Prasejarah?)
Fakta Ilmiah Adanya Perang Mahabharata (Perang Nuklir Zaman Prasejarah?)
Foto: bekas Reaktor Nuklir Berusia 2 Milyar Tahun di Oklo, Republik Gabon.

* Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.

Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir!

Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua milyar tahun yang lalu setelah adanya bukti data geologi dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir.

Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia. Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya.

Semua temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang turun-temurun. Kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah mengembangkan peradaban tinggi di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan reaktor nuklir, namun oleh karena memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran.

Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.

Lagi-lagi perang dan haus kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi terpuruk. Dan hal ini patut kita renungkan lebih seksama sebagai buah pelajaran bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini?

Saudaraku, sebagai manusia sekarang, jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah barang tentu kita pun tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini begitu mirip? Semua masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam sebagai upaya tidak mengulangi kesalahan fatal yang pernah dilakukan.

Senin, 10 Januari 2011

Tempat Wisata di Tabanan Bali


Daerah Tabanan merupakan daerah yang terluas daerah pertaniannya dan mendapatkan julukan daerah Lumbung Beras di Bali.

Kesan pertama melihat daerah Tabanan adalah kawasan yang hijau dan subur. Lekukan perbukitan dan pegunungan di batas utara dengan Danau Beratan, Buyan, dan Tamblingan seolah menggambarkan daerah Tabanan yang senantiasa berlimpah air. Iklim dan cuaca yang sejuk serta kemiringan lahan yang landai dari pegunungan di sisi utara hingga ke wilayah pesisir di sisi selatan membuat Tabanan amat unggul dalam hal pertanian tanah basah maupun perkebunan. Tabanan utara, mulai kawasan Bedugul adalah penghasil buah dan sayuran sedangkan Tabanan tengah dan selatan merupakan penghasil beras berkualitas baik.

Dengan luas wilayah 893,33 km2 Tabanan dibagi menjadi 10 kecamatan. Walaupun peluang penghidupan di sektor pariwisata dan sektor lainnya amat terbuka, sebagian besar penduduk Tabanan masih bertahan di lahan garapan mereka. Berkurangnya tenaga penggarap di bidang pertanian, karena bekerja sektor lain, disikapi dengan pola bertani secara modern dan efisien. Karena itu, hingga kini Tabanan tetap menjadi tumpuan pemasok kebutuhan pangan bagi Bali.
Sesuai dengan kondisi alamnya, Tabanan mengedepankan wisata alam dan pertanian sebagai potensi unggulannya di bidang pariwisata. Kawasan Tanah Lot, Penebel, Jati Luwih, Pupuan, Antosari, dan Bedugul adalah tempat-tempat yang senantiasa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang rindu pada keindahan alam.

 
Air Panas Penatahan
Air Panas ini terletak di desa Penatahan Kecamatan Penebel + 13 km dari Kota Tabanan ke Utara 34 km dari Denpasar dengan panorama alam yang indah dan dikanan kirinya dilatarbelakangi oleh sawah yang berundak-undak. Mata air panas ini berada di tepi sungai Yeh Ho dan air panas Penatahan oleh masyarakat di kenali dengan nama Yeh Panes. Berdasarkan hasil penelitian dari laboratorium Departemen Kesehatan, air panas ini sangat baik untuk mandi karena mengandung belerang dan mineral lainnya yang sangat baik untuk menyembuhkan penyakit kulit.


kera di tempat wisata alas kedatonAlas Kedaton
dengan Kera dan Kalongnya
Alas Kedaton terletak di desa Kukuh Kecamatan Marga + 4 km dari kota Tabanan. Pura ini mempunyai dua keunikan yang sangat menarik. Pertama memiliki empat pintu masuk ke dalam Pura yaitu dari barat yang merupakan pintu masuk utama yang lainnya dari Utara, Timur dan dari Selatan yang kesemuanya menuju ke halaman tengah. Keunikan yang kedua adalah halaman dalam yang merupakan tempat yang tersuci justru letaknya lebih rendah dari halaman tengah dan luar. Tempat suci ini dikelilingi oleh hutan yang dihuni oleh sekelompok kera yang dianggap keramat. Disamping itu pula terdapat sekelompok kalong yang hidup bergantungan di dahan-dahan pohon kayu yang besar dan sewaktu-waktu beterbangan, merupakan suatu atraksi yang sangat menarik bagi wisatawan baik bagi wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
Upacara piodalan di Pura ini adalah jatuh pada hari Selasa (Anggara Kasih) dau puluh hari setelah Hari Raya Galungan. Yang mana upacara dimaksud dimulai pada siang hari dan harus sudah selesai sebelum matahari terbenam. Pura ini sering pula disebut Pura Alas Kedaton atau Pura Dalem Kahyangan.


pura ulun danu di bedugulDaerah Bedugul
Bedugul merupakan suatu kawasan Pariwisata yang terletak pada ketinggian + 1240 m dari permukaan laut. Daerah ini sangat sejuk dengan temperatur rata-rata 180C pada malam hari dan 240C pada siang hari. Denpasar-Bedugul-Alas Kedaton-Tanah Lot merupakan suatu rute perjalanan yang sangat menyenangkan dari Denpasar menuju Bedugul. Bedugul adalah daerah pegunungan yang dingin di mana terdapat sebuah danau (Danau Beratan) dan Pura Ulun Danu. Kita dapat menikmati pemandangan alam yang indah serta tempat rekreasi air dan lain-lain. Dari Bedugul kita menuju obyek wisata Alas Kedaton, dimana terdapat ratusan ekor kera dan kelelawar di hutan yang mengelilingi Pura Alas Kedaton yang dibangun sekitar abad XV Masehi. Setelah itu kita meneruskan perjalanan ke Tanah Lot yang sudah tidak asing lagi bagi wisatawan seluruh mancanegara. Di Tanah Lot terdapat sebuah pura di tengah laut dan bila matahari akan tenggelam di ujung laut, maka terciptalah suatu pemandangan yang sangat indah.


patung rawana dan monyet di kebun rayaKebun Raya
Kebun Raya terletak di sebelah Barat 0byek Wisata Bedugul merupakan sebuah komplek hutan suaka alam. Hutan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terwujud suatu pemandangan indah dan nyaman. Di sela-sela pepohonan yang rindang terhampar rerumputan yang menghijau dan ditanami bunga-bungaan yang beranekaragam di sepanjang jalan setapak di sekeliling hutan yang menambah kesejukan udara dan keheningan suasana. Disamping pemandangan yang indah dan menghijau terdapat pula suatu bangunan rumah kaca yang dipergunakan untuk percobaan dan pengembangan tumbuh-tumbuhan terutama anggrek. Juga terdapat ribuan jenis tanaman yang dipelihara dengan baik secara profesional.


desa jatiluwih dengan pemandanagn sawahnyaDesa Jatiluwih
Jati Luwih, terletak pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut, + 27 km ke arah Utara kota Tabanan. Jati Luwih sebagai Desa Wisata merupakan salah satu obyek yang terindah di Bali, dengan pemandangan yang luas dan panorama sawah yang bertingkat yang tiada taranya. Disebelah utaranya dilatarbelakangi oleh gunung yang berhutan lebat dengan udara yang sejuk dan bersih.


Pantai Soka
Pantai Soka terletak 40 km dari Denpasar atau 25 km dari kota Tabanan ke arah Barat jurusan Denpasar-Gilimanuk. Pantai Soka mempunyai pemandangan yang indah, baik sekali untuk tempat beristirahat. Di pantai ini terdapat sebuah periuk besar dari batukarang dan sebuah dapur kuno milik Kebo Iwa di jaman dahulu kala.


Taman Kupu-kupu Bali
Kupu-kupu yang merupakan salah satu persembahan kekayaan alam Indonesia dan terbesar dari Sabang sampai Merauke, kini dihimpun dalam sebuah taman dengan nama TAMAN KUPU-KUPU yang terletak di Desa Wanasari Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, kurang lebih 5 km ke Utara kota Tabanan. Setiap hari dilepas ratusan ekor kupu-kupu yang beraneka warna, salah satu diantaranya yang paling terkenal di dunia ialah: kupu-kupu Sayap Burung Sorga (Omithoptera Paradisea), o. Priamus dan berbagai jenis dari seluruh nusantara. Taman kupu-kupu satu-satunya di Nusantara ini berusaha mengembangbiakkan sekaligus menangkar guna keperluan pengetahuan ilmiah maupun sebagai studi pendidikan di masa mendatang.


Taman Pahlawan Margarana
Pada tanggal 20 Nopember 1946 terjadilah pertempuran habis-habisan antara pasukan pejuang Republik Indonesia melawan kaum penjajah Belanda, di Banjar Kelaci. Desa Marga di bawah pimpinan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Pertempuran ini terkenal dengan nama Perang Puputan Margarana. I Gusti Ngurah Rai beserta segenap pasukannya gugur di dalam pertempuran tersebut dan seluruh abu jenazah para pahlawan bangsa tersebut dimakamkan di sini, yang terletak + 25 km dari Denpasar atau + 13 km dari kota Tabanan.Di Candi Pahlawan ini kita dapat menyaksikan beberapa tulisan yang merupakan surat dari I Gusti Ngurah Rai bersama seluruh anggota pasukannya yang terkenal dengan sebutan CIUNG WANARA tidak akan mau berkompromi atau menyerah kepada penjajah.


pura tanah lot di pinggir lautPura Tanah Lot
Pura ini didirikan pada abad ke XV Masehi oleh Pedanda Bawu Rawuh atau Danghyang Nirartha yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Pura Tanah Lot terletak di laut atau terpisah dari daratan dan di sekitar pura ini terdapat pula beberapa pura kecil dan besar antara lain Pura Pekendungan. Di bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu. Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri + 13 km dari kota Tabanan, lengkap dengan tempat parkir yang memadai. Bila air laut surut para pengunjung dapat langsung sampai ke pelataran pura untuk bersembahyang. Di bawah pura terdapat beberapa gua yang di dalamnya hidup beberapa ekor ular besar dan kecil berwarna hitam putih. Ular-ular ini sangat jinak dan tidak boleh diganggu. Jika air laut pasang, maka pura ini akan kelihatan seperti sebuah perahu terapung di atas air. Di Tanah Lot kita dapat menyaksikan timbulnya bulan purnama di malam hari dan tenggelamnya matahari di kaki langit, merupakan suatu pemandangan yang sangat indah.


Puri Anyar dan Puri Gede
Puri Anyar dan Puri Gede di Krambitan merupakan puri kuno yang artistik. Puri Anyar dengan Puri Night-nya dan Puri Gede dengan Malam Budaya-nya menyajikan beberapa atraksi yang menarik, antara lain Joged Bumbung dan Tektekan. Bersama Penari joged para tamu diajak menari bersama mengikuti irama joged. Sedangkan para tarian Tektekan kita dapat menyaksikan beberapa penari yang sedang kemasukan roh halus menancapkan kerisnya ke tubuh penari lainnya, keris sampai bengkok namun tidak dapat menembus tubuh lawannya.

Zeigon: Oleg Tamulilingan ( I Ketut Mario th1950),,,ternya...

Zeigon: Oleg Tamulilingan ( I Ketut Mario th1950),,,ternya...: "(Image : I Ketut Mario) Tari Oleg dan Sekelumit Kisah I Mario Salah satu tari yang menjadi ikon dan kemudian menjadi genre tari Bali pada ..."

Zeigon: 4 Kegunaan Scroll Mouse Yang jarang Digunakan

Zeigon: 4 Kegunaan Scroll Mouse Yang jarang Digunakan: "1. Menutup tab browser dengan cepat saat berinternet dengan membuka tab-tab browser dan ingin menutupnya, biasanya hal yang agan lakukan ..."